Universitas Trunojoyo Madura Gelar Kuliah Umum Bertema Pencegahan Korupsi dan Tata Kelola Pemerintahan: Dorong Budaya Integritas di Lingkungan Akademik dan Publik

15
0
Share:

BANGKALAN, 18 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-24, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Pencegahan Korupsi dan Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan” yang berlangsung di Aula Syaikhona Muhammad Kholil, Lantai 10 Gedung Rektorat Terpadu UTM, Selasa (18/06). Kuliah umum ini menghadirkan tokoh nasional sekaligus praktisi hukum terkemuka, Prof. Dr. Mia Amiati, S.H., M.H., CMA., CSSL., Komisaris Independen Bank Mandiri sekaligus Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur periode 2022–2025, sebagai narasumber utama.

Acara yang dihadiri oleh civitas akademika UTM, mulai dari pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, hingga para mitra dan pemangku kepentingan eksternal, dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Prof. Dr. Safi, S.H., M.H., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi sebagai bagian integral dari pembangunan karakter bangsa, khususnya generasi muda.

“Dalam rangkaian Dies Natalis ke-24 ini, kita diberikan kesempatan untuk belajar langsung dari pakarnya. Ini adalah momentum penting untuk membedah bagaimana mencegah korupsi secara sistemik dan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, serta akuntabel,” ujar Prof. Safi.

Dalam pemaparannya, Prof. Mia Amiati menyampaikan materi yang sarat muatan edukatif dan reflektif. Ia mengajak seluruh peserta, khususnya mahasiswa, untuk menumbuhkan budaya integritas sejak dini serta memperkuat nilai kejujuran dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan akademik maupun sosial.

“Pencegahan korupsi tidak cukup hanya dengan penindakan. Ia harus dimulai dari kesadaran kolektif dan pembiasaan nilai-nilai integritas. Kampus adalah ruang strategis untuk membentuk karakter itu,” tegas Prof. Mia.

Ia juga memaparkan tantangan aktual dalam praktik birokrasi di Indonesia, serta perlunya transformasi tata kelola pemerintahan yang mengedepankan prinsip good governance, termasuk transparansi informasi publik, partisipasi masyarakat, dan akuntabilitas kinerja lembaga.

“Mahasiswa adalah ujung tombak perubahan. Ketika integritas dan kepedulian sosial menjadi bagian dari karakter mereka, maka korupsi bisa dicegah bahkan sebelum terjadi,” tambahnya.

Sesi kuliah umum ini disambut antusias oleh mahasiswa lintas fakultas yang memenuhi ruangan. Diskusi berjalan aktif dalam sesi tanya jawab, dengan beragam pertanyaan seputar peran penegak hukum, efektivitas sistem pelaporan publik, hingga strategi pembangunan tata kelola desa berbasis antikorupsi.

Kegiatan ini juga diramaikan dengan penyerahan doorprize dari sponsorship, sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi aktif peserta, serta sesi foto bersama narasumber dan pimpinan universitas sebagai penutup acara.

Kuliah umum ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-24 UTM yang mengusung semangat “UTM Berdampak: Berakar di Madura, Berdampak untuk Dunia.” Sebagai perguruan tinggi negeri yang tumbuh dan berkembang di kawasan Madura, UTM memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan kampus sebagai pusat pembentukan karakter unggul, berbasis integritas, hukum, dan tata kelola yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, UTM tidak hanya memperingati usia institusinya, tetapi juga mengukuhkan peranannya dalam mengawal nilai-nilai keadilan dan tata kelola pemerintahan yang bersih, baik di tingkat lokal maupun nasional.

“Ini bukan sekadar kuliah umum, tapi bagian dari gerakan intelektual untuk menanamkan semangat antikorupsi dalam jiwa generasi muda. Kami ingin UTM menjadi rumah pembelajaran, tempat nilai-nilai kebenaran dan kejujuran tumbuh bersama ilmu pengetahuan,” pungkas Prof. Safi.

Leave a reply