Focus Group Discussion Dalam Rangka Dies Natalis ke-24 dengan Narasumber Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo Dengan Tema: Pendidikan Karakter, Internasionalisasi, dan Pendanaan Eksternal

7
0
Share:

Bangkalan, 10 Juli 2025 — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pendidikan Karakter, Internasionalisasi Perguruan Tinggi, dan Optimalisasi Pendanaan Eksternal untuk Pembangunan Infrastruktur Kampus” sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-24. Bertempat di Ruang Jamuan Lantai 9 Gedung Graha Utama UTM, acara ini diikuti oleh sivitas akademika, pimpinan fakultas, dosen, pengelola asrama, dan para pemangku kepentingan pendidikan tinggi lainnya.

FGD ini menghadirkan Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo, tokoh pendidikan nasional yang dikenal luas atas kontribusinya dalam pengembangan institusi berbasis nilai-nilai keislaman dan karakter di berbagai kampus di Indonesia, mulai dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), STAIN Malang (kini UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), hingga berbagai lembaga pendidikan lainnya.

Pendidikan Karakter sebagai Pondasi Perguruan Tinggi

Pembahasan pertama dalam FGD menyoroti urgensi pendidikan karakter (akhlak) sebagai landasan utama dalam pembinaan mahasiswa. Pendidikan karakter tidak cukup diajarkan melalui teori semata, melainkan harus dilatihkan melalui keseharian yang terstruktur dan berkesinambungan. Salah satu media pembinaan karakter yang ditekankan adalah sistem asrama kampus.

Asrama bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi menjadi laboratorium pembentukan akhlak mahasiswa. Dengan model kepemimpinan yang melibatkan mahasiswa dari tingkat kamar, kelas, hingga gedung, sistem pembinaan karakter dilakukan melalui pengelolaan internal berbasis tanggung jawab kolektif. Pengurus asrama terdiri dari mahasiswa itu sendiri, seperti musrif, murobbi, dan alumni yang berperan aktif dalam pembinaan.

Pendidikan karakter dalam konteks ini tidak hanya melatih kepemimpinan, tapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual yang menjadi ruh pendidikan Islam, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an mengenai dinamika manusia sebagai insan dan an-nas—makhluk dengan potensi luhur namun juga penuh tantangan hati dan akhlak.

Internasionalisasi Perguruan Tinggi: Membuka Akses dan Kolaborasi Global

Topik kedua membahas langkah strategis Universitas Trunojoyo Madura dalam mendorong internasionalisasi kampus. Prof. Imam Suprayogo menegaskan bahwa globalisasi bukan hanya tuntutan, tetapi juga peluang bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu dan daya saing.

Internasionalisasi yang dimaksud tidak selalu harus dimulai dari fasilitas mewah, melainkan dari keberanian membuka diri terhadap kehadiran mahasiswa internasional dan program kelas dunia. Dengan kehadiran mahasiswa asing, semangat kualitas akan tumbuh secara organik karena atmosfer akademik yang lebih kompetitif dan dinamis.

UTM didorong untuk menjalin kerja sama aktif dengan kampus luar negeri, baik melalui pertukaran dosen dan mahasiswa, penyelenggaraan riset kolaboratif, maupun pembukaan kelas internasional di negara-negara yang masih membutuhkan keilmuan unggulan seperti pertanian, kehutanan, dan teknologi terapan.

Contoh praktik baik yang diangkat adalah kolaborasi antara Universitas Ma Chung dengan Lembaga As-Sofi di Riyadh, Arab Saudi. UTM diharapkan dapat mengikuti jejak serupa dalam membangun jejaring global, khususnya di negara-negara dengan kebutuhan pendidikan tinggi berbasis nilai keislaman.

Optimalisasi Pendanaan Eksternal sebagai Kunci Kemandirian

Pembahasan ketiga difokuskan pada optimalisasi pendanaan eksternal yang krusial untuk mendukung pembangunan infrastruktur kampus dan keberlanjutan program akademik. FGD menyoroti pentingnya memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan kampus, termasuk sumber daya manusia, alumni, lahan pertanian produktif, dan aset intelektual, sebagai basis kemandirian finansial universitas.

Langkah strategis yang ditawarkan antara lain adalah membangun kolaborasi dengan dunia industri, lembaga donor, pemerintah daerah, dan institusi pendidikan luar negeri untuk mengakses berbagai sumber pendanaan dan investasi di sektor pendidikan.

Selain itu, penguatan SDM melalui penugasan dosen ke kampus-kampus internasional juga menjadi strategi promosi jangka panjang, di mana dosen dapat sekaligus memperkenalkan keunggulan UTM dan membuka peluang kerja sama lintas negara.

Komitmen Menuju Kampus Berkarakter dan Global

Kegiatan FGD ini menjadi momentum reflektif dan strategis bagi Universitas Trunojoyo Madura dalam meneguhkan arah pengembangannya di masa depan. Nilai-nilai keislaman, kolaborasi, dan keilmuan ditegaskan sebagai tiga pilar utama yang akan membawa UTM menjadi perguruan tinggi yang unggul secara akademik, berdaya saing global, dan memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.

Di akhir kegiatan, Rektor UTM menyampaikan penghargaan atas masukan yang diberikan oleh Prof. Imam Suprayogo dan berharap beliau dapat terus membimbing UTM sebagai tokoh pendidikan dan penggerak nilai-nilai akhlak dalam dunia perguruan tinggi.

Dengan semangat Dies Natalis ke-24, Universitas Trunojoyo Madura memperkuat komitmennya untuk menjadi kampus yang berjati diri luhur, relevan dengan zaman, dan berperan aktif dalam membangun generasi yang berilmu dan berakhlak mulia.

Leave a reply