Universitas Trunojoyo Madura Gelar Kuliah Tamu Bersama Ombudsman RI: Sinergi untuk Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Era Society 5.0

BANGKALAN, 19 Juni 2025 — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar kuliah tamu bertajuk “Sinergi Ombudsman RI dengan Perguruan Tinggi dalam Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik di Era Society 5.0” sebagai bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-24. Acara ini diselenggarakan di Aula Syaikhona Muhammad Kholil, Lantai 10 Gedung Graha Utama UTM dan menjadi momentum strategis untuk mempererat kerja sama antara dunia akademik dan lembaga negara dalam menciptakan tata kelola pelayanan publik yang partisipatif dan berorientasi pada kualitas.
Dibuka dengan penandatanganan nota kesepahaman antara UTM dan Ombudsman Republik Indonesia, kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, mulai dari Rektorium, dekanat, kepala biro, hingga ratusan mahasiswa lintas fakultas. Nota kesepahaman ini menjadi tonggak penting dalam kolaborasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam aspek pengawasan dan penguatan mutu layanan publik berbasis akademik.
Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., dalam sambutannya menekankan bahwa sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU), UTM terus berkomitmen melakukan pembenahan dan inovasi layanan secara berkelanjutan. Ia menyoroti capaian UTM yang telah meraih akreditasi “Unggul” dari BAN-PT, serta telah menerapkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) berdasarkan Kepmen No. 1 Tahun 2023.
“Kami telah mulai menerapkan SPM di berbagai unit seperti BAKK dan BUK. Ke depan, kami meluncurkan aplikasi pengaduan digital sebagai media partisipatif sivitas akademika dalam memberikan masukan terkait pelayanan kampus,” ujar Prof. Safi’.
Sebagai bagian dari sambutan, rektor juga secara resmi melaunching program layanan pengaduan LPMPP (Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu Pendidikan), sebagai bentuk respons terhadap tuntutan transparansi dan akuntabilitas publik di lingkungan kampus.
Dalam kuliah tamunya, Ketua Ombudsman Republik Indonesia, Mokhammad Najih, S.H., M.Hum., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas langkah progresif UTM dalam menghadirkan sistem pengaduan berbasis digital. Menurutnya, keterbukaan dan partisipasi publik adalah kunci utama dalam membangun ekosistem pelayanan publik yang adaptif di era super smart society.
“Pelayanan publik yang baik harus partisipatif agar masyarakat dapat terlibat aktif sebagai pengawas. Sinergi Ombudsman dan kampus seperti UTM sangat penting dalam membangun budaya kontrol sosial yang sehat,” jelas Najih.
Ia menambahkan bahwa Ombudsman RI dan UTM memiliki semangat lahir yang hampir bersamaan Ombudsman dibentuk melalui Keppres No. 44 Tahun 2000, sementara UTM lahir pada awal era reformasi dengan kesamaan visi dalam memperkuat demokrasi dan keadilan sosial.
Dalam paparannya, Najih mengajak mahasiswa untuk berperan aktif sebagai agen perubahan, terutama dengan mengangkat tema pelayanan publik dalam karya ilmiah, KKN, dan skripsi. Hal ini dinilai sebagai bentuk kontribusi nyata dari kampus untuk mendorong perbaikan sistem dari level paling dasar, yaitu desa.
“Bila mahasiswa meneliti pelayanan publik di desa dari perspektif hukum, ekonomi, atau politik, maka mereka sedang berkontribusi langsung pada perbaikan sistem,” ujarnya.
Najih juga menyinggung pentingnya kesadaran terhadap konsep maladministrasi bentuk penyimpangan dalam penyelenggaraan layanan publik yang merugikan masyarakat. Ia menegaskan bahwa lembaga pendidikan tinggi harus menjadi contoh dalam penegakan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang hangat antara narasumber dan peserta. Mahasiswa aktif bertanya dan berdiskusi mengenai isu-isu pelayanan publik, korupsi administratif, serta tantangan dalam implementasi Society 5.0 di bidang birokrasi.
Kuliah tamu ini tidak hanya menjadi wadah intelektual, tetapi juga representasi nyata bahwa Universitas Trunojoyo Madura tengah mengukuhkan dirinya sebagai katalisator perubahan sosial. Melalui kerja sama strategis dengan Ombudsman RI, UTM mengokohkan perannya sebagai institusi yang tak hanya unggul dalam pendidikan dan penelitian, tetapi juga peduli terhadap etika dan kualitas layanan publik.
Dengan semangat “Berakar di Madura, Berdampak untuk Dunia”, UTM terus melangkah sebagai kampus yang adaptif, visioner, dan relevan dalam menjawab tantangan zaman.