Dies Natalis ke-24 UTM Menjadi Simbol Transformasi Pendidikan dan Komitmen Membangun Madura Berkarakter

Penulis: Ach. Dafid | Editor: Samsuki
Bangkalan, Rabu (11/06/2025). – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) merayakan tonggak sejarah ke-24 dengan semarak dan penuh makna. Perayaan Dies Natalis yang digelar pada Rabu (11/6/2025) bukan sekadar seremoni, melainkan manifestasi komitmen UTM untuk terus tumbuh sebagai institusi pendidikan tinggi yang berdampak, baik di tingkat lokal maupun global.
Acara pembukaan berlangsung secara meriah, dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus, sivitas akademika, dan Wakil Bupati Bangkalan, Moh. Fauzan Ja’far. Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., secara simbolis membuka perayaan dengan pelepasan balon dan pemotongan tumpeng, yang menjadi pertanda dimulainya rangkaian kegiatan peringatan ulang tahun kampus tersebut.
Dalam sambutannya, Prof. Safi’ menegaskan bahwa momentum usia ke-24 ini menjadi refleksi atas pencapaian UTM sekaligus titik awal untuk melangkah lebih progresif. “Kami bersyukur telah meraih akreditasi unggul serta memiliki tujuh program studi yang meraih pengakuan internasional. Ini bukan hanya pencapaian administratif, tetapi juga tanggung jawab moral untuk memberi dampak lebih luas,” ujarnya. Peringatan tahun ini mengusung tema besar “UTM Berdampak” yang merupakan akronim dari Berkualitas, Dedikatif, Adaptif, Mandiri, Partisipatif, dan Kontributif. Dengan slogan “Berakar di Madura, Berdampak untuk Dunia”, UTM menegaskan identitasnya sebagai kampus berbasis kearifan lokal yang siap bersaing di kancah global.
Salah satu program unggulan yang diluncurkan pada momen ini adalah “Kampung Karakter”, sebuah inisiatif pengembangan nilai moral dan etika dalam kehidupan kampus dan masyarakat. Program ini disambut baik oleh Wakil Bupati Bangkalan, yang turut hadir dan menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan penguatan karakter yang digagas UTM. “Kampung Karakter adalah model pembinaan yang sangat strategis. Kami di Pemkab Bangkalan siap mengadopsinya untuk memperkuat pembangunan berbasis nilai di masyarakat,” ujar Fauzan. Ia juga menambahkan bahwa Kecamatan Kamal, tempat berdirinya UTM, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan pendidikan terpadu.
Dalam kesempatan yang sama, UTM juga meresmikan Student Accommodation Center (SAC), fasilitas hunian mahasiswa berbasis pembinaan karakter. Selain itu, digelar pula kegiatan khotmil Qur’an dan santunan kepada anak yatim sebagai bentuk syukur dan kepedulian sosial kampus.
Helmy Boemiya, Ketua Panitia Dies Natalis ke-24, menyatakan bahwa seluruh elemen kampus dilibatkan aktif dalam menyukseskan perayaan ini. “Dies Natalis tahun ini bukan hanya tentang perayaan, tapi juga refleksi atas perjalanan dan tanggung jawab masa depan. Melalui seni, inovasi, dan nilai kebersamaan, kami ingin menunjukkan wajah UTM yang baru—lebih inklusif dan transformatif,” ujarnya.
Lebih jauh, Rektor UTM juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengajukan 17 program studi baru, termasuk Kedokteran dan Olahraga, sebagai respons atas kebutuhan masyarakat Madura. “Kami terus menampung aspirasi masyarakat dan menjadikannya pijakan dalam merancang program studi ke depan. Ini bentuk kontribusi nyata UTM dalam membangun sumber daya manusia Madura yang unggul dan berdaya saing,” pungkasnya.
Dengan rangkaian kegiatan yang tidak hanya seremonial, Dies Natalis ke-24 UTM menjadi titik penting dalam mengokohkan peran kampus sebagai agen perubahan. Sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah diharapkan semakin solid dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkarakter, berkeadilan, dan berkelanjutan.