UTM Perkuat Peran Strategis “Kampus Berdampak”, Luncurkan Lagu dan Inovasi Riset Probiotik Lele

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menunjukkan kiprah progresifnya dalam mendukung kebijakan nasional pendidikan tinggi dengan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi Arah Kebijakan Ditjen Diktiristek Sains dan Teknologi bertajuk “Kampus Berdampak”, Rabu (28/5/2025).
Bertempat di Aula Syaichona Muhammad Kholil, lantai 10 Gedung Graha Utama UTM, kegiatan ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Rektor, jajaran pimpinan universitas, Forkopimda, hingga Wakil Bupati Bangkalan, Moh. Fauzan Jakfar, yang hadir menyuarakan pentingnya sinergi antara kampus dan pemerintah daerah.
Dalam sambutannya, Moh. Fauzan menegaskan bahwa FGD ini merupakan momentum strategis untuk menjembatani kebijakan kampus dengan kebutuhan masyarakat. Ia menyatakan komitmen Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam memperluas kolaborasi bersama UTM, termasuk melibatkan kampus dalam perencanaan jangka menengah pembangunan daerah. Salah satu tantangan krusial yang diangkat adalah krisis pemerataan tenaga medis di Madura. “Hari ini satu dokter melayani 7.000 penduduk. Upaya Rektor UTM membuka Fakultas Kedokteran akan menjadi terobosan besar bagi pelayanan kesehatan yang lebih merata,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor UTM, Prof. Dr. Safi’, S.H., M.H., menekankan bahwa konsep “Kampus Berdampak” bukan sekadar jargon, melainkan arah baru yang berorientasi pada hasil konkret. “Kami dorong kampus untuk menghasilkan SDM unggul, menjadi pusat riset kebijakan, dan penggerak ekonomi lokal. Keterlibatan pemda dan stakeholder menjadi kunci dalam mempercepat capaian tersebut,” ujarnya.
Sebagai narasumber utama, Sekretaris Ditjen Dikti Kemendikbudristek RI, Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd., mengajak seluruh perguruan tinggi untuk meredefinisi peran institusinya. Ia menyampaikan bahwa era baru pendidikan tinggi menuntut kontribusi yang lebih inklusif melalui inovasi lintas sektor dan riset yang berakar pada persoalan nyata masyarakat. Menariknya, dalam forum ini UTM juga memperkenalkan lagu resmi berjudul “Kampus Indonesia Berdampak” sebagai simbol semangat transformasi dan komitmen terhadap nilai-nilai kebermanfaatan institusional.
Agenda berlanjut dengan kunjungan lapangan ke lokasi budidaya lele berbasis teknologi probiotik di Arosbaya. Inovasi ini merupakan hasil riset dosen UTM yang telah terbukti meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas hasil secara berkelanjutan. Prof. Aisyah, bersama Rektor dan Bupati Bangkalan, turut serta dalam proses panen dan mencicipi hasil olahan lele sebagai bentuk simbolisasi suksesnya hilirisasi riset kampus.
Melalui kegiatan ini, UTM semakin mempertegas posisinya sebagai lokomotif perubahan di kawasan Madura dan Indonesia Timur. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi berkelanjutan, UTM optimistis menjadi katalisator dalam menciptakan kampus yang tak hanya unggul di atas kertas, tapi berdampak nyata di tengah masyarakat.