Tips Menghadapi Lingkungan Toxic

32
0
Share:

Yuuk ….. kenali apa itu lingkungan toxic itu?

Kata toxic tidaklah asing lagi ditelinga masyarakat, terutama generasi millennial kebawah. Banyak frasa yang dikaitkan dengan toxic antara lain toxic people, toxic relationship, dan toxic positivity. Namun apa sesungguhnya toxic itu? Secara harfiah menurut Cambridge Dictionary, “toxic” dalam Bahasa Inggris dan dapat dimaknai sebagai “racun”.

Berdasarkan hal tersebut, jika dikaitkan dengan lingkungan, bisa jadi menggambarkan lingkungan yang tidak sehat. Umumnya untuk Kesehatan mental dan emosional. Lingkungan ini dapat terjadi di mana saja, seperti di tempat kerja, sekolah, atau bahkan di dalam keluarga. Anak muda jaman sekarang sudah sangat aware dengan Kesehatan mental mereka. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan semakin selektifnya mereka dalam memilih lingkungan dan pertemanan yang nyaman dan baik bagi kelangsungan hidupnya.

Ciri-ciri lingkungan toxic

Lalu, seperti apa lingkungan toxic? Sahabat Trunojoyo News perlu mewaspadai dan mulai berhati-hati jika menemukan ciri-ciri seperti berikut di lingkunganmu.

  1. Pola Komunikasi yang negatif

Setiap orang tentu memiliki kekurangan, tiada manusia yang sempurna. Tetapi jika lingkunganmu sering membicarakan hal negatif, contohnya bergosip, mencemooh, menghina, mengancam, mengkritik tanpa memberikan alternatif solusi yang jelas. mengenai orang lain, kalian perlu waspada, hal tersebut termasuk lingkungan yang tidak sehat.

  1. Berkegiatan negatif

Sebagai individu dewasa, kita dapat berfikir mana kegiatan yang baik dan buruk. Ketika lingkunganmu cenderung menyenangi kegiatan yang bertentangan dengan norma, maka segeralah menyelamatkan diri dan Kembali ke jalan yang benar. Kegiatan tersebut antara lain berjudi, mabuk-mabukan, tawuran, memanipulasi keadaan, perundungan, membentak dan lain sebagainya.

  1. Memili sifat Egois

Orang-orang yang selalu mementingkan kepentingan pribadi dibanding kepentingan umum tentu menjengkelkan. Bertindak tanpa memikirkan orang lain tentu akan merugikan banyak orang di sekelilingnya, maka hindarilah orang dan lingkungan tersebut. Contoh sederhana membuang sampah sembarangan dan tidak mengindahkan teguran dari orang lain.

Dampak lingkungan toxic

Sahabat Trunojoyo News dampak dari lingkungan toxic tidak dapat dianggap sepele terutama pada korban karena akan menyebabkan:

  1. Masalah kesehatan mental, sahabat trunojoyo news bisa alami stres, kecemasan, depresi, dan burnout. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan ganggu tidur sehingga menurunkan kualitas hidup, baik fisik maupun mental yang jangka panjang.
  2. Gangguan prestasi belajar, banyak siswa atau mahasiswa yang mengalami stres, depresi, dan cemas, bahkan tidak jarang yang meresa kehilangan motivasi dan energi untuk belajar sehingga dapat mengganggu kesehatan mental dan prestasi belajar,
  3. Gangguan kinerja, Lingkungan toxic dapat menyebabkan orang yang berada didalamnya merasa cemas, takut, dan kehilangan semangat, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas kerja.
  4. Pengaruh negatif terhadap pikiran, perilaku, dan perasaan, dampak yang paling membahakan dari Lingkungan toxic yaitu dapat mengembangkan pola pikiran, perilaku, dan perasaan menuju ke arah negatif. Seseorang yang awalnya menjadi korban, bisa saja dikemudian hari menjadi pelaku, jika tidak dapat menghadapi lingkungan toxic dengan baik.

Tips menghadapi lingkungan toxic

Sahabat Trunojoyo News Lingkungan toxic ada di mana-mana kita tidak dapat menghindari namun kita dapat menghadapinya, kami telah merangkum beberapa tips untuk menghadapi lingkungan toxic, antara lain:

  1. Menbatasi Interaksi,

Setelah sahabat mengenali ciri-cirinya, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah membatasi interaksi dengan orang-orang yang toxic. Jangan ragu untuk mengatakan “tidak” saat kamu merasa tertekan atau terbebani. sahabat harus bisa menjadi pribadi yang asertif dengan mengenali kemampuan diri sendiri. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology pada tahun 2019 mengemukakan bahwa membatasi interaksi dengan orang-orang yang toxic dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan emosional. Hal yang dapat sahabat lakukan adalah:

  • Mengurangi intensitas bersama mereka.
  • Menolak ajakan mereka.
  • Menyebutkan sebuah batasan dengan jelas.
  • Menjauh dari mereka jika mulai membuatmu tidak nyaman.
  1. Bicaralah dengan Orang yang Kamu Percaya,

Selanjutnya, mulai untuk bicaralah dengan orang yang kamu percaya tentang apa yang kamu alami. Hal ini bisa membantu kamu untuk mendapatkan dukungan emosional dan saran untuk keluar dari lingkungan toxic. Pilihlah seorang dari teman atau yang mampu bersikap dewasa dan bijak dalam menghadapi keadaan. Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychology pada tahun 2020, dukungan sosial dapat menjadi faktor penting dalam membantu sahabat untuk mengatasi trauma dan stres sehingga dapat membantu kamu untuk keluar dari lingkaran toxic yang bisa berdampak buruk.

  1. Fokus pada Pengembanan Diri Sendiri

Sahabat dapat meluangkan waktu untuk fokus pada diri sendiri dan lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia. Menyediakan waktu untuk diri sendiri bisa membantu kamu untuk menjauhi dari dampak lingkungan toxic, lho!

Keluar dari lingkungan toxic adalah salah satu bentuk cinta kita pada diri sendiri. Kamu berhak untuk hidup dalam lingkungan yang sehat dan positif.

Setelah menyimak artikel ini, tentu sahabat Trunojoyo News lebih selektif dalam memilih pertemanan dan lingkungan. Lingkungan yang baik tentu akan membuat kita berkembang dan terus berkarya. Kita tidak dapat merubah semua orang tapi kita dapat merubah diri kita sendiri namun Jangan segan untuk terus mengingatkan sesama dalam kebaikan. (Fifi/Icha)

Leave a reply